Kamis, 23 Juni 2016

Manusia tidak akan Sanggup Melihat Allah SWT


Mungkin diantara kita ada yang pernah berharap untuk dapat melihat Allah SWT, yang menciptakan kita dan seluruh Alam Semesta ini.

Jangankan kita, sebagai manusia biasa, Nabi Musa AS pun yang diberi kelebihan oleh Allah tidak mampu untuk melihat Allah SWT. Berikut kisahnya, ketika Nabi Musa ingin melihat Allah SWT.
Dalam Alqur'an (QS. Al-Araf: 143) dijelaskan kisah Nabi Musa AS., sebagai berikut :

وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَٰكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya, berkatalah Musa, ‘Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat-Mu.’ Tuhan berfirman, ‘Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku tapi lihatlah ke bukit itu, jika ia tetap di tempatnya (seperti sedia kala) niscaya kamu dapat melihat-Ku.’ Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, kejadian itu menjadikan gunung hancur luluh dan Musa pun jatuh pinsan. Setelah Musa sadar kembali dia berkata, ‘Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman.

Itulah alasan mengapa kita tidak dapat melihat Allah. Sampai kapan pun dan di mana pun kita mencari, walau itu harus ke luar angkasa, tak akan pernah kita melihat Allah. Kita hanya perlu yakin adanya Allah. Karena tak mungkin ada kehidupan jika tidak ada yang menghidupkan. Dan hanya satu yang dapat melakukan itu, yakni Allah SWT. (Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani)

Share:


FACEBOOK